SEJARAH TEKNOLOGI DRONE IRAN

SEJARAH TEKNOLOGI DRONE IRAN

Di antara senjata yang di gunakan Russia dalam perang dengan Ukraina adalah drone drone buatan Iran.

Drone drone Iran semisal Shahed 136 memberikan kemajuan yang signifikan bagi Russia dengan menhancurkan target penting milik Ukraina.

Iran,sebagai salah satu negara yang di kenai sanksi dan embargo ternyata mampu menghasilkan senjata berupa pesawat tanpa awak yang mematikan.

Bagaimana Iran mampu mengembangkan industri pesawat tanpa awak?

Bagaimana negara ini bisa memperoleh komponen-komponen untuk membuat drone di tengah sanksi dunia yang diberikan kepada negara tersebut?

Dan apa saja jenis jenis drone buatan iran?

Kita akan membahasnya dalam artikel ini.

Kita akan mulai dari sejarah perjalanan pengembangan drone di Iran.

SEJARAH TEKNOLOGI DRONE IRAN

SEJARAH AWAL PENGEMBANGAN DRONE IRAN

Industri drone di Iran tidak muncul begitu saja. Pengembangan drone militer iran juga tidak di lakukan baru baru saja.

Iran telah memulai riset pengembangan drone militer sejak sekitar tahun 80an yang berarti sudah berjalan sekitar 30an tahun.

Pilihan pengembangan pesawat tanpa awak/drone menjadi pilihan yang realistis bagi Iran untuk mengimbangi kekuatan musuh musuhnya.

Iran,sebelum revolusi di tahun 1978 merupakan negara sekutu dekat USA.Maka sebagian alutsista iran termasuk pesawat tempur merupakan buatan Amerika.

Setelah revolusi, Iran bermusuhan dengan Amerika maka Iran tidak bisa mendapatkan suku cadang untuk memelihara alutsistanya.

Pada tahun 1980,pecah perang antara Iran dengan negara tetangganya yakni Iraq. Iraq pada waktu itu di dukung oleh Amerika Serikat.

Iran menyadari bahwa mereka belum mampu untuk melakukan pengembangan alutsista di level pesawat tempur/rudal.

Maka Iran mengambil langkah untuk memfokuskan pengembangan alutsista di bidang yang relatif murah dan memiliki resiko kegagalan yang rendah.

Salah satunya adalah pesawat tanpa awak UAV. Drone ini memiliki beberapa kelebihan,di antaranya desain yang sederhana,biaya pembuatan yang murah, dan bisa menggunakan mesin pendorong yang tersedia secara komersil.

Ukuran yang relatif kecil dan bahan non logam membuat UAV sulit untuk di deteksi oleh radar.

Namun,tentu banyak juga kelemahannya yaitu kecepatan yang rendah,daya angkut senjata yang minim dan jarak jangkau yang terbatas.

Namun jika di gunakan secara cepat,karakter pesawat tanpa awak seperti di atas mampu memberikan keuntungan yang besar dalam pertempuran.

 

IRAN MULAI MENDIRIKAN PERUSAHAAN PENERBANGAN

MOHAJER-1

Berawal dari tahun 1985, Negara Iran membangun perusahaan penerbangan yang dinamakan Quds. Ketika itu juga pada tahun 1985, Iran langsung membuat drone mereka yang pertama dan menamakannya Mohajer-1.

DRONE MOHAJER

Mohajer-1 merupakan drone pengintai yang sudah mempunyai kamera walaupun kamera yang mereka gunakan masih kamera yg memakai rol film.

Drone ini mereka pakai untuk memantau atau melihat posisi serta pergerakan dari pasukan Irak yang berada pada perbatasan Iran-irak.

Drone ini terus dilakukan upgrade dan tetap dikembangkan.

Pada tahun 1996 masuk dengan kemunculan Mohajer-2 yang mempunyai kemampuan jangkau yang lebih mumpuni yakni 50KM serta tahan terbang selama 1,5 jam.

Drone ini pernah juga di coba di pasangi peluncur RPG.

Versi yang paling baru dari drone milik Iran ini ialah Mohajer-6 yang muncul tahun 2017. Mohajer-6 mereka gunakan untuk misi pengintaian, selain itu sudah bisa dipasangkan senjata.

Tempat persenjataan ini terletak pada bawah sayang yang mempunyai 4 slot. Yang mana Drone terbaru mereka ini dapat beroperasi dengan jarang 2.400 km serta tahan terbang selama 12 jam.

 

DRONE IRAN ABABIL-1

DRONE ABABIL

Drone Ababil-1 ini mulai mereka produksi sejak 1986. Berbeda dengan mohajer yang berguna untuk pengintaian, ababil mereka gunakan sebagai drone untuk penyerangan atau bunuh diri.

Tentu drone ini juga mengalami peningkatan dengan keluarnya seri ke 2 nya pada tahun 1990 dan kemudian diikuti seri ketiganya yang keluar sekitar tahun 2000. Yang mana kegunaannya juga sudah berubah menjadi salah satu drone pengintaian ketimbang menjadikannya drone bunuh diri.

 

UAV KARRAR DAN SHAHED

DRONE UAV KARRAR
DRONE UAV KARRAR

Irang lagi – lagi memperkenalnya drone pada tahun 2010 dengan mesin turbojet yang bernama Karrar. Karrar merupakan drone target yang mereka gunakan sebagai latihan dan mencoba sistem dalam pertahan udara mereka.

Selain itu ternyata drone ini juga bisa mereka pasang senjata seperti bom maupun missile. Lalu pada 2012, Iran kembali Shahed-129 sebagai salah satu drone militer mereka yang terbaru.

Drone ini adalah drone tempur tanpa awak dengan altitude medium serta memiliki ketahanan terbang yang panjang.

Ia mampu terbang dengan waktu 24 jam dan radius tempur 1700km. Jika melihat dari sisi bentuknya maka terlihat kemiripan shahed-129 dengan MQ-1 milik Amerika.

Selain dari drone Shahed 129, terdapat drone shahed-136, walaupun dari nama kedua drone ini sama, fungsi dari keduanya berbeda.

Shahed-136 adalah drone dengan kegunaan sebagai drone bunuh diriย  atau bisa kita sebut drone kamikaze.

Shahed-136 ini di duga kuat di gunakan Russia untuk menggepur target target di Ukraina.

Oleh Russia,Shahed-136 di rebranding dengan nama Geran-2.

Meskipun demikian baik Russia maupun Iran secara resmi menyangkal hal ini. Russia mengaku bahwa Garen-2 adalah drone produksi dalam negeri Russia.

Namun,dari reruntuhan drone yang di temukan,indikasi sangat kuat bahwa Garn-2 sejatinya adalah Shahed-136.

Shahed-136 berbobot 200kg dan memiliki jangkauan maksimum 2500km itu berarti jarak Jakarta-Maluku. Ia mampu membawa hulu ledak seberat 40kg

DRONE IRAN SAEQEH

D

Drone Saeqeh di perkenalkan pada tahun 2016, drone ini berbentuk flying wing dan sangat mirip dengan RQ-170 Sentinel milik Amerika.

Selain nama nama tadi,masih banyak drone militer buatan Iran baik itu drone intai,drone target,UAV,UCAV maupun drone loitering munition.

Beberapa di antaranya ada Futros,Gaza,Hamaseh,Kaman,Khodkar,Me’raj,Zhohal,Shahab dan lain-lain.

Beberapa drone Iran memiliki kemiripan dengan drone dari barat. Karena memang inilah salah satu cara Iran dalam melakukan riset dan pengembangan drone dalam negerinya.

Iran melakukan reverse engineering terhadap drone drone musuh yang berhasil di dapatkan. Terutama adalah drone buatan Israel dan Amerika Serikat.

Beberapa drone intai yang di gunakan Amerika untuk mematai-matai Iran berhasil di tembak jatuh atau mengalami kecelakaan.

Iran mengambil bangkai pesawat tanpa awak tersebut dan menelitinya,kemudian membuat sendiri tiruannya.

Di antaranya adalah drone RQ-17 Sentinel di tiru menjadi Saeqeh. Uav Scan Eagle buatan boeing di tiru menjadi drone yasir dan masih banyak lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *